Halaman Utama

Alamat Website ini dibuat untuk keperluan KKN Tematik ke kepulauan Karimunjawa...

Suku dan Budaya

Kehidupan Masyarakat dan Keamanan
Keramahan penduduk di pulau Karimunjawa menjadi ciri utama keterbukaan penduduk terhadap sesuatu yang baru bahkan yang be[um dikenal sekalipun. Ciri lain datam kemasyarakatan yang masih kentat adatah gotong royong. Menolong sesama adatah kewajiban orang hidup, semangat initah yang mendasari kerukunan dan kebersamaan masyarakat. Pada umumnya kondisi keamanan di Karimunjawa relatif berjalan dengan damai dan terkendah. Keharmonisan tetap dapat dilihat dan dirasakan di Kepulauan ini hingga saat ini. Penduduknyapun sangat terbuka dan menyambut ramah terhadap pendatang. Hal ini sangat dipengaruhi oleh budaya Jawa yang cinta damai dan tidak suka dengan keributan.

Acara tradisional
Di Kepulauan Karimunjawa terdapat beberapa acara tradisional yang dapat dikembangkan kembali, yaitu

Perkawinan Suku Bugis yang dimulai dengan acara Mapuce-puce, masuro, maddupa, Mappaenre balanja dan Pesta Anggaukeng.
Upacara Peluncuran Perahu. Acara syukuran yang telah selesainya pembuatan perahu.

Menombak Ikan. Acara menombak ikan di pantal pada saat laut surut di malam hari, biasanya penduduk membawa lampu sebagai alat penerangan.

Makam Sunan Nyamplungan. Satah satu objek wisata religi yang ada di Pulau Karimunjawa yaitu makam Sunan Nyamplungan. Sunan Nyamplungan sebagai orang pertama yang mendiami Kepulauan Karimunjawa, yang juga murid dari Sunan Kudus.

Sumur Wali. Sumur ini merupakan salah satu sumur yang disucikan di Pulau Parang, dipercaya apabila mendapati sumur tersebut berisikan air dan mengambil airnya akan membawa keberuntungan bagi yang mengambilnya.

Rumah Adat
Sebagai hasil budaya manusia dinitai cukup menarik untuk dijadikan sebagai objek wisata. Keanekaragaman suku yang mendiami Kepulauan Karimunjawa merupakan aset untuk objek wisata budaya. Rumah adat suku Bugis dapat ditihat di Dukuh Batu Lawang, Dukuh legon Gede dan Dukuh Tlogo (Pulau Kernujan). Untuk suku bangsa Buton terdapat di Pulau Nyamuk. Suku Madura berdiam di Dukuhh Telaga di Pulau Kemujan, dan dukuh Karimun Pulau Karimunjawa.

Sumber Tulisan : http://www.central-java-tourism.com/id/places-pantai-karimunjawa.php


Flora dan Fauna


Vegetasi

Tanaman kelapa merupakan vegetasi utama yang ditemukan sebagian besar pulau-pulau kecill yang tak berpenghuni, seperti: Pulau Menjangan Besar, Pulau Menjangan kecil, P. Bengkoang, P. Menyawakan dan P. Kembar
Tumbuhan langka dan khas Karimunjawa yaitu kalimaada, dewandaru dan setigi yang dianggap berkhasiat dan dikeramatkan oleh penduduk,
Vegetasi pesisir disusun oleh beberapa jenis bakau seperti Rhizopora sp, Bruguiera sp, Zvicenia sp, dll. Serta beberapa bakau ikutan dan vegetasi pesisir lain seperti gabusan, cemara, ketapang, waru laut dan sebagainya.

Jenis fauna darat
menjangan (Muntiacus Muntjak)
kera ekor panjang (macaca fascicularis)
ular edor (akistrodon rhodostorna)
landak (Hystrix brachra)
biawak (Varanus salvator)
trenggiling (Manis javanica)
Rase dan berbagai jenis Ular.

Jenis Unggas/Burung
Trucukan
Betet
raja udang
etang taut burik
alap-alap
burung khas Karimunjawa, yaitu
trucuk Pycnonotus goiaviar ras karimuciensis
betet Psittacula alexandria ras dommermani
punai leher merah Treron vernans ras Karimuniesnis
cinenen kelabu Orthonomus Sepium ras pattiolatus
burung pergam ketanjar Ducula roscacea

Berdasarkan UU No. 5 th. 1990 tentang Konsenvarsi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Kehutanan RI No.301/Kpts-11/1991", Jenis burung yang ditindungi dikawasan Karimunjawa adatah :

Burung raja udang (Halycon chloris, H. capensis)
Raja udang suci (Ha. sancta)
Trulek jawa (Va. Macropterus)
Kuntul karang(egreta socra)
Kuntul perak karang (Eg.garzetta)
Alap-alap macan (Falco severus)
Sesap madu (Necatarinia jugularis)
Bido (Spilornis Cheela)
Alang laut burik (Pandion halioeetus) dan
Elang laut putih (Haliaeetus leucogaster)

Sumber Tulisan:

http://www.central-java-tourism.com/id/places-pantai-karimunjawa.php

Kepulauan Karimunjawa

Karimunjawa sejak tahun 2001 memiliki nama resmi Taman Nasional Karimunjawa. Taman Nasional Karimunjawa terdiri atas gugusan 27 buah pulau kecil dengan 5 buah pulau yang sudah berpenduduk di kepulauan ini.

Pulau yang sudah berpenduduk yaitu Pulau Genting, Pulau Kemujan, Pulau Karimunjawa, Pulau Nyamuk, dan Pulau Parang. Sebagian besar pulau di sana memiliki pantai dengan pasir putih.

Pulau-pulau yang menjadi favorit untuk dikunjungi para turis karena keindahan alamnya antara lain Pulau Menjangan Besar, Menjangan Kecil, Cemara Kecil, dan Tanjung Gelam. Ayo kita kunjungi pulau-pulau tersebut satu per satu!

  • Pulau Menjangan Besar

    Di Pulau Menjangan Besar terdapat penangkaran ikan hiu. Anda dapat menguji keberanian dengan masuk ke kolam penangkaran mereka dan berenang bersama ikan-ikan hiu ini. Tidak perlu takut, karena hiu di sini cukup jinak dan bersahabat dengan manusia.
  • Pulau Menjangan Kecil

    Pulau Menjangan Kecil pantas dikunjungi karena di perairan sekitar pulau ini terdapat banyak ikan kecil berwarna-warni yang cantik. Pulau ini memiliki pantai dan dasar laut yang indah dengan air yang jernih. Pulau ini cocok bagi Anda yang ingin mencoba snorkeling.
  • Pulau Cemara Kecil dan Pulau Cemara Besar

    Pada kedua pulau ini terdapat banyak pohon cemara yang mungkin menjadi dasar nama kedua pulau ini. Hal unik lainnya adalah adanya daratan pantai dengan pasir putihnya yang menjorok ke laut.
  • Pulau Tanjung Gelam

    Pulau Tanjung Gelam merupakan pulau yang indah dengan hamparan pasir putih dan air laut yang berwarna hijau kebiruan.
sumber tulisan: http://kumpulan.info/wisata/tempat-wisata/53-tempat-wisata/238-karimun-jawa-pesona-keindahan-laut-jawa.html

KKN 2010 karimunjawa

Halaman ini masih perlu perbaikan

DEMOGRAFI


Mata Pencaharian
Sebagai daerah yang sebagian besar wilayahnya berupa perairan maka hampir 33,5% (desa Karimunjawa), 30,28% (desa Kernujan), 64,57% (desa Parang) masyarakat bermatapencaharian sebagai nelayan. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan utama dan memberikan kontribusi besar kepada tingkat penghasilan masyarakat, sedangkan pekerjaan sampingan masih bersifat subsistern yang berbasis pada keahlian dan ketrampilan turun temurun. Sebagai contoh kerajinan tangan di Karimunjawa yang cukup variatif dalarn menggunakan bahan baku [okal seperti pembuatan cindera mata, tikar pandan, tali kapal, sapu lidi, sapu sabut kelapa, ukir-ukiran, dan mainan anak-anak khas Karimunjawa berupa perahu kecil dari kayu, namun potensi inj belum dikembangan dan hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri saja.

Usia dan Pendidikan
Usia rata-rata pekerja berkisar 35-54 tahun, merupakan keadaan yang positif karena usia angkatan kerja tersebut memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Tingkat pendidikan tenaga kerja petani sebagian besar tamat sekolah dasar 62,16%, tidak tamat SD 25,67%, SMP 8,11 %, SMU 4,05%, sedangkan tingkat pendidikan nelayan sebagian besar hanya tamat SD 51,51 %, tidak tamat SD 36,36%, tamat SLTP 9,09% dan tamat SMU 3,03%. Dari data tersebut bisa dilihat tingkat kemampuan baca tutis kurang hingga mengurangi tingkat penyerapan informasi penting melalui media tutis, selain itu di Karimunjawa masih kuat adanya tradisi lisan (budaya verbal).

Kesejahteraan
Tingkat kesejahteraan di Kepulauan Karimunjawa masih relatif rendah, hat itu digambarkan dengan indikator kesejahteraan penduduk per pulau yang masih berada di bawah angka 2 (Karimunjawa 1,8; Nyamuk 1,89; Kernujan 1,9; dan Parang 1,96). Pekerjaan yang dapat memberikan kesejahteraan dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi secara berturut-turut adatah petani-buruh (1,26), petani (1,78), netayan-pedagang (1,78), netayan (1,83), petaniindustri (1,86), petani-pedagang (2,07), dan petani-tambak (2,56).


sumber tulisan: http://www.central-java-tourism.com/id/places-pantai-karimunjawa.php

GEOGRAFIS


Kepulauan Karimunjawa terletak pada 05' 40' - 05’ 57' LS dan 110’ 04' - 110’ 40' BT secara geografis terletak di Laut Jawa, arah barat laut dari Jepara. Luas wilayah teritorial Karimunjawa 107.225 ha, sebagian besar berupa lautan (100.105 ha) dengan luas daratan 7.120 ha yang terdiri atas gugusan pulau berjumlah 27 putau besar dan kecil. Pulau terbesar yaitu P. Karimunjawa (4.302,5 ha).

Meskipun luas daratan setiap pulau relatif kecil dan terpencar menjadi 27 pulau, namun kontribusi daratan terhadap sistem keseimbangan alam, daya dukung lingkungan, dan untuk pemenuhan kebutuhan penduduk mempunyai ikatan yang cukup besar dan tak bisa dipisahkan.

Suhu rata-rata 26 - 300C, dimana suhu maksimum 34 C. ketembaban nisbi antara 70-85% . Musim kemarau (musim timuran) terjadi antara bulan Juni - Agustus. Rata-rata penyinaran matahari antara 70-80% setiap harinya. Bulan kering terjadi sekitar bulan Maret Agustus Musim pancaroba 1 berlangsung antara bulan September - Oktober. Pada periode ini ang in didominasi dari Barat - Barat Laut, kadang-kadang juga dari Timur dan Utara dengan kecepatan yang bervariasi.

Musim penghujan (musim baratan) berlangsung antara butan November - Maret, angin bertiup cukup kencang dengan gelombang laut yang besar. Rata -rata penyinaran matahari sekitar 30 - 60% setiap harinya. Butan Januari merupakan bulan terbasah dengan curah hujan mencapai 400 mm/bu[an. Pada saat ini gelombang laut relatif besar, berkisar antara 0,4 - 1,25 m bahkan pada saat cuaca buruk di laut terbuka tinggi gelombang dapat mencapai > 1,7 m . Angin bertjup cukup kencang dengan arah bervariasi dari Barat - Barat Laut, kecepatan rata-rata 7 - 16 knot, kadang kadang dapat mencapai 21 knot. Setetah musim penghujan berakhjr ditanjutkan dengan musim pancaroba 11 antara April - Mei. Antara bulan Maret - Mei arah angin lebih bervariasi dari Barat dan Timur silih berganti dengan kecepatan rata-rata antara 4 - 10 knot.

sumber: http://www.central-java-tourism.com/id/places-pantai-karimunjawa.php

Taman Nasional Karimunjawa


Taman Nasional Karimunjawa merupakan gugusan 27 buah pulau yang memiliki tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah, padang lamun, algae, hutan pantai, hutan mangrove, dan terumbu karang.

Tumbuhan yang menjadi ciri khas Taman Nasional Karimunjawa yaitu dewodaru (Crystocalyx macrophyla) yang terdapat pada hutan hujan dataran rendah. Kelompok algae yang dapat dijumpai terdiri dari tiga kelompok yaitu algae hijau, algae coklat, dan algae merah. Hutan pantai dan hutan mangrove dicirikan dengan adanya ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), jati pasir (Scaerota frustescens), setigi (Strebus asper), waru laut (Hibiscus tiliaceus), dan bakau hitam (Rhizophora mucronata).

Jenis terumbu karang di Taman Nasional Karimunjawa merupakan terumbu karang pantai/tepi (fringing reef), terumbu karang penghalang (barrier reef) dan beberapa taka (patch reef). Kekayaan jenisnya mencapai 51 genus, lebih dari 90 jenis karang keras dan 242 jenis ikan hias. Dua jenis biota yang dilindungi yaitu akar bahar/karang hitam (Antiphates spp.) dan karang merah (Tubipora musica).

Biota laut lainnya yang dilindungi seperti kepala kambing (Cassis cornuta), triton terompet (Charonia tritonis), nautilus berongga (Nautilus pompillius), batu laga (Turbo marmoratus), dan 6 jenis kima.


Keanekaragaman satwa darat di taman nasional ini tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan satwa perairan. Satwa darat yang umum dijumpai antara lain rusa (Cervus timorensis subspec), kera ekor panjang (Macaca fascicularis karimondjawae); 40 jenis burung seperti pergam hijau (Ducula aenea), elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster), trocokan/merbah cerukcuk (Pycnonotus goiavier), betet (Psittacula alexandri), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan ular edhor. Burung elang laut perut putih merupakan satwa yang terancam punah di dunia.

Di sekitar Pulau Kemujan terdapat bangkai kapal Panama INDONO yang tenggelam pada tahun 1955, dimana pada saat ini menjadi habitat ikan karang dan cocok untuk lokasi penyelaman (wreck diving).

Dari gugusan pulau-pulau yang berjumlah 27 buah, lima buah pulau diantaranya telah berpenghuni yaitu Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk, dan Pulau Genting. Pulau Karimunjawa menjadi pusat kecamatan yang berjarak ± 83 km dari Kota Jepara (pusat pengrajin ukiran kayu yang terkenal di Indonesia).

sumber tulisan: http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_karimun.htm

Cerita Sejarah Mengenai Karimunjawa

1. ASAL NAMA KARIMUNJAWA
Sunan Nyamplungan merupakan tokoh cerita rakyat yang menarik tentang terjadinya nama Kepulauan Karimunjawa. Sunan Nyamplungan yang mempunyai nama asli Amir Hasan adalah putra Sunan Muria. Perkembangan kehidupan Amir Hasan dari kanak-kanak sampai dewasa selelu dimanjakan oleh Nyai Sunan Muria, walaupun perilaku Amir Hasan sehari-hari cenderung nakal. Melihat hal yang tidak menguntungkan terhadap diri Amir Hasan, Sunan Muria selalu menanamkan jiwa kedisiplinan dengan mengajarkan dasar-dasar agama Islam yang kuat, namun Amir Hasan cenderung pada kenakalan dan kemanjaannya sehingga menjadikan Sunan Muria dan Nyai Sunan Muria memutuskan untuk menitipkan Amir Hasan kepada pamannya, yaitu Sunan Kudus dengan harapan asuhan Sunan Kudus dapat diterima dan kelak menjadi orang yang baik dan soleh.


Selama dalam asuhan Sunan Kudus, Amir Hasan sudah mulai menunjukkan perubahan menjadi pemuda yang baik dan sangat taan melaksanakan ajaran/perintah Sunan Kudus. Melihat perkembangan yang demikian, Amir Hasan kemudian dikembalikan kepada Sunan Muria karena Sunan Kudus sudah merasa cukup membimbing dan mengajari berbagai ilmu khususnya mendalami ajaran agama Islam.


Setelah menerima laporan dari Sunan Kudus, Sunan Muria menjadi sangat bahagia karena anaknya mau mematuhi ajaran orang tua, k emudian untuk melatih dan mencobanya diperintahkan oleh Sunan Muria agar Amir Hasan pergi ke salah satu pulau yang kelihatan dari puncak gunung Muria seperti kremun – kremun dengan desertai 2 orang abdi untuk menemani dan diberi bekal 2 biji buah nyamplung untuk ditanam dan berbagai macam barang antara lain : Mustaka Masjid yang saat ini masih ada dalam komplek makam beliau. Perjalanan Amir Hasan yang memakan waktu lama dengan menyebrang laut itupun akhirnya sampai di tempat yang dituju di sebuah pulau , kemudian Amir Hasan menetap disana dan pulau ini kelak bernama KARIMUNJAWA.


Pulau yang terlihat kremun – kremun dan masih merupakan kawasan kepulauan jawa , dipakai sebagai tempat tinggal Amir Hasan, terdapat beberapa pohon nyamplung, maka sampai sekarang masyarakat menyebut Amir Hasan dengan nama “ SUNAN NYAMPLUNGAN “

sumber tulisan: http://www.jprnews.co.cc/2009/08/kepulauan-karimunjawa.html